Thursday, April 19, 2012

Love for a Child

Saat menulis judul posting hari ini, aku teringat dengan lagu yang pernah dinyanyikan Jason Mraz, meskipun aku tidak ingat persis mengenai isi dari lirik lagu ini.

a gift for a girl


Kisahnya, ku temukan seorang gadis kecil di sebuah toko alat tulis di dekat kampusku. Saat itu, aku ingin membeli perlengkapan untuk membuat pesanan Binder Imut Little Silberfee (www.littlesilberfee.blogspot.com). Gadis kecil itu kuperkirakan berusia 6 tahun dengan tinggi yang masih selenganku dan ekspresi wajah yang masih polos. Gadis ini ingin membeli sesuatu. Pintar sekali. Dia rupanya ingin membeli satu lembar karton. 


"Mau beli karton yang warna coklat, ada?", katanya dengan suara pelan. "Ada", kata penjual. Lalu diambilkan selembar karton berwarna coklat. "Kalau yang oren ada?", kata si gadis kecil lagi. "Ada", lalu diambilkan oleh pegawai toko. "Iya, mau yang ini", kata si gadis kecil. "Harganya berapa?, tanya si gadis kecil lagi. "Dua ribu lima ratus rupiah", penjual menjawab. Si gadis kecil pun terdiam dan terlihat berpikir setengah bingung. Kulihat yang digenggamnya hanya satu lembar uang kertas dua ribu rupiah. Aku pun mengerti. Ia kekurangan uang lima ratus rupiah. Jumlah yang tidak banyak, namun juga menjadi sangat penting bagi si gadis ini. Kupikir mungkin ia harus kembali lagi pada orang tuanya untuk meminta uang 500 rupiah, dan kemungkinan rumahnya tidak dekat. Raut muka kecewa seketika menyelimutinya. Mimik polos berubah menjadi sosok yang bingung. Sebetulnya perlengkapan yang ingin kubeli tidak ada di toko ini, sehingga aku hendak langsung beranjak pergi dan mencari toko lain. Namun, rasanya tidak tega membiarkan gadis kecil ini. Si penjual pun tidak sigap menawarkan opsi yang menguntungkan bagi si gadis kecil. Si penjual hanya diam saja. Padahal hanya kurang 500 perak. Namun aku pun tidak menyalahkan si penjual. Karena meski 500 rupiah, itu tetap keuntungan. 
Akhirnya, melihat raut muka si gadis kecil yang menyiratkan rasa kecewa. Aku pun angkat bicara. "Kurang yanh uangnya?, biar kakak tambahin yah", sambil tersenyum kukatakan padanya. Lalu aku mengambil sekeping uang 500 rupiah dari dompetku, lalu aku pergi. 


Kisah yang amat sederhana dan umum. Namun yang jelas, aku merasa amat bahagia telah melakukan hal ini. Bukan bangga, tapi bahagia. Aku bukannya ingin memberi kemudahan begitu saja pada gadis kecil ini, tetapi aku ingin mengajarkan sesuatu yang lain. Aku ingin menyampaikan kepadanya alangkah menyenangkan apabila dapat mendapatkan bantuan yang tulus dari seseorang disaat yang mendesak. Aku berharap kelak gadis ini pun akan tumbuh menjadi orang yang ringan tangan. Yang tidak ragu untuk membantu sesamanya yang membutuhkan, terlebih dalam kondisi mendesak. Raut muka lega serta rasa terimakasih yang mendalam tersirat kutangkap dari ekspresi wajahnya disaat terakhir aku bertemu dengannya. Semoga harapanku ini dapat menjadi kenyataan. Aku pun tersenyum setelah melakukannya. Hai gadis kecil, jadilah kau orang yang murah hati :). Salam dari kakak.      

No comments: